Senin, 08 Maret 2010

PROSEDUR PELAKSANAAN SIX-MINUTE WALK TEST PADA REHABILITASI JANTUNG

oleh: dr. Henry Panjaitan

PENDAHULUAN

Uji latih merupakan salah satu komponen kunci untuk menilai performa pasien saat permulaan dan setelah menjalani perawatan pada program rehabilitasi jantung1. Dalam perkembangannya ada banyak peralatan yang tersedia untuk menilai secara objektif kapasitas latihan seseorang. Beberapa test menyediakan pengukuran yang sangat lengkap dari semua sistem yang terlibat dalam latihan ( high tech), sedangkan yang lainnya ada yang secara sederhana (low tech) dan mudah untuk dilakukan2. Secara umum peralatan yang digunakan pada uji latih jantung adalah treadmill maupun sepeda ergometer yang memakai tingkatan dalam prosedur pelaksanaannya. Uji latih yang maksimal ini secara luas dapat menentukan diagnosis, prognosis dan kebutuhan latihan secara tepat pada penderita penyakit kardiovaskular. Namun uji latih seperti ini membutuhkan fasilitas yang khusus, peralatan dan tenaga yang terkait erat dengan jumlah dana yang relatif besar yang sering tidak dapat dipenuhi oleh institusi dengan fasilitas dan dana terbatas1. Test latihan yang sangat popular digunakan sesuai urutan kompleksitasnya adalah stair climbing, Six minute walk test (6WMT), shuttle walk test, exrecise induced asthma, cardiac stress test (Bruce protokol), cardio-pulmonary exercise test1-5.